Put your ad code here

Senin, 15 Juli 2019

PEMERAN PENTING YANG JARANG TEREXPOSE MEDIA

PEMERAN PENTING YANG JARANG TEREXPOSE MEDIA


Perkembangan NU dikalidawir yang begitu pesat saat ini membawa dampak baik yang banyak dirasakan masyarakat. Dengan program program yang berorientasi atas kemandirian jama'ah dan jamiyyah harus banyak pihak yang dilibatkan. Salah satunya adalah BMT NUsantara UMAT MANDIRI, Baitul Mall yang didirikan oleh MWC NU kalidawir yang seluruh saham dibangun Melalui Warga NU dikalidawir ini sudah ber omset ratusan juta Rupiah. Ini tidak lepas dari semangat warga Nahdiyin di Kalidawir yang sudah mempercayakan Kebutuhan finansial di BMT SYARIAH milik NU Kalidawir. Mulai dari Simpanan dan Permodalan dan Juga Program Talangan Haji.


Sinergitas antar MWC NU dengan BMT NUsantara UMAT MANDIRI ini juga ditunjukkan melalui PROGRAM KOIN NU yang seluruh administrasi dipercayakan kepada BMT ini. Bahkan demi kepercayaan masyarakat tak hanya MWC NU tapi juga seluruh Ranting dikalidawir mempercayakan seluruh proses administraasi pada BMT. Sehingga tak ada sepeserpun yang dipegang oleh pengurus. Ini bertujuan agar kepercayaan masyarakat pada program ini terjaga dengan baik, dengan Transparansi keuangan, professionalisme penanganan, program program MWC NU bisa sukses.



Dengan semangat ini Seluruh Banom dan anggotanya pun ikut berpartisipasi dalam pertumbuhan tersebut. Contohnya ANSOR&BANSER yang telah merintis usaha, juga ikut memanfaatkan kesempatan ini dengan pembukaan rekening usaha.

Hal ini Seperti yang disampaikan oleh ketua Tanfidziyah MWC NU Kalidawir Drs. H. MOH. SUDJA'I HABIB, M. M. dengan berdirinya BMT ini diharapkan mampu memberi solusi bagi Masyarakat, sesuai dengan program kita memuju NU mandiri. Organisasi yang besar adalah terciptanya kemandirian ekonomi Jama'ah dan Jamiyyah, tuturbeliau.

Mengusung motto "MITRA AMANAH MENGGAPAI MASLAHAH, BMT NUsantara UMAT MANDIRI yang ber alamat di Gedung NU KALIDAWIR siap melayani SIMPANAN dan PEMBIAYAAN seluruh warga NAHDLIYIN khususnya di Kalidawir.

Itulah tadi adalah Pemeran penting yang jarang terexpose, kalo pembaca giman, sering terexpose gak?.....

Oia terakhir Ngomong2 Admin juga punya simpanan lo disana... Maka dari itu Ayo kita percayakan simpanan kita di BMT NUsantara UMAT MANDIRI.

Minggu, 14 Juli 2019

MEMPERKOKOH SEMANGAT TUGAS DAN FUNGSI BANSER WILAYAH SELATAN DALAM MENJAGA ORGANISASI DAN NKRI

MEMPERKOKOH SEMANGAT TUGAS DAN FUNGSI BANSER WILAYAH SELATAN DALAM MENJAGA ORGANISASI DAN NKRI






Sumber: Didik Purwanto, A. Ma
(pengurus ANSOR KALIDAWIR) 

BANSER merupakan salah satu bagian penting dalam menjaga Nahdlatul Ulama. Dengan banyaknya personil banser di wilayah Kalidawir Tulungagung perlu adanya penguatan semangat tugas dan fungsi BANSER dalam menjaga Organisasi dan NKRI. Hal ini dituangkan dalam bentuk pertemuan rutin Silaturahmi anggota Banser wilayah selatan (Ds, Banyuurip, Kalibatur, Rejosari) yang termasuk daerah pesisir selatan Indonesia
Acara ini dihadiri oleh pimpinan anak cabang ANSOR dan satkoryon Banser Kalidawir dalam rangka memberikan motivasi dan arahan sehingga kedepan Banser semakin solid dan kuat dalam menjalankan tugasnya
Yang spesial dalam acra itu adalah kehadiran 80 sahabat banser dari Ngancar KEDIRI yang direncanakan mengadakan Latihan pada hari sabtu hingga Ahad 14 juli 2019. Kamipun menyambut baik dan ikut mendukung terlaksananya Latihan hingga selesai.
Semoga kedepan ANSOR & BANSER Kalidawir semakin jaya.

Sabtu, 13 Juli 2019

PEMBINAAN DAN PEMANTAPAN UPZIS NU-CARE LAZISNU MWC KALIDAWIR DI PW JATIM

PEMBINAAN DAN PEMANTAPAN UPZIS NU-CARE LAZISNU MWC KALIDAWIR DI PW JATIM



"Melalui hasil usaha Lazisnu, NU harus bisa hadir di mana-mana dan memberikan manfaat" (Gus Afif Amrullah)

Ditulis oleh :
Adip Hasani, S. Pd ( pengurus upzis) 

Jum'at 12 Juli 2019 menjadi momen penting bagi jajaran NU Care LAZISNU Kalidawir dan seluruh ranting di kalidawir. Mereka mengagendakan kunjungan ke PWNU Jawa Timur untuk menimba ilmu dan memompa semangat agar bisa terus istiqamah dalam berkhidmah utamanya di bidang pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah. Di antara yang ikut serta dalam rombongan tersebut adalah: beberapa pengurus MWCNU, seluruh pengurus UPZISNU tingkat MWC, pengelola BMT Nusantara Umat Mandiri dan lima dari perwakilan pengurus UPZIZNU Ranting.

Rombongan sebanyak dua bus itu pada akhirnya tiba di Kantor PWNU Jawa Timur pukul 18:00 WIB. Di sana mereka langsung disambut dengan penghormatan berupa sajian konsumsi yang tersedia di depan aula tempat acara. Lalu, setelah seluruh rombongan berkumpul, acara dimulai dengan dipandu salah seorang pengurus NU Care LAZISNU PWNU Jawa Timur, yang di sampingnya ada dua pemateri yang bakal menyampaikan topik penting berkaitan dengan zakat, infaq, dan shadaqah.

"Dari kunjungan ini,  saya berharap komitmen untuk mengistikomahkan  Koin NU yang sudah kita rintis selama dua tahun bisa lebih mantab lagi. Sukur-sukur nanti bisa mengambil ilmu untuk bisa merambah ke kegiatan yang lain, mislanya memaksimalkan pengambilan zakat mal khususnya di kalangan warga Nahdliyin. Maka dari itu, mohon kepada pengurus PWNU Jawa Timur berkenan memberikan motivasi dan arahan kepada kami, agar cita-cita kemandirian umat khususnya NU bisa benar-benar tercapai." Begitu Bapak Drs. H. Moh. Suja'i Habib. M. M memantik topik pembahasan dalam sambutannya selaku Ketua Tanfidziyah MWCNU Kalidawir.

Untuk merespons harapan itu pemateri pertama dari pihak PWNU Jawa Timur mengawalinya dengan penjelasan tentang legalitas LAZISNU sebagai Amil syar'i. Ustadz Ahmad Muntaha (UAM) selaku pemateri pertama menjelaskan Bahwa LBM (Lembaga Bahsul Masail) PWNU Jawa Timur telah menetapkan hukum bahwa LAZISNU adalah Amil Syar'i yang sah. Akan tetapi, untuk bisa disebut sah ada syarat yang harus dipenuhi. Syarat itu adalah setiap pengurus baik LAZISNU, UPZISNU, maupun JPZISNU harus dipastikan sudah memiliki SK dari jajaran di atasnya. Jika mereka tidak memiliki SK, maka tidak bisa disebut sebagai amil syar'i.

Selanjutnya pembahasan diteruskan oleh pemateri yang kedua yakni Gus Afif Amrullah. Ada beberapa poin penting yang beliau sampaikan. Pertama, terkait 'amil syar'i dijelaskan bahwa UPZISNU tingkat MWC ataupun Ranting boleh membentuk dan melantik JPZISNU (Jaringan Pengumpul Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdhatul Ulama) dari orang-orang baik tergabung dalam kelompok pekerja di instansi tertentu, maupun secara individu. Hal ini misalnya, guru-guru di sekolah bisa dijadikan JPZISNU untuk mengambil zakat profesi dilingkup instansi sekolah tempat guru tersebut bekerja.

Kedua, Gus Afif telah meneliti tentang bagaimana cara-cara agar NU bisa mandiri. Dari penelitiannya tersebut ditemukan dua cara: 1) NU mengembangkan unit usaha, 2) NU mengelola dana filantropi melalui potensi ZIS (zakat infaq dan shadaqah).

Untuk pengembangan unit usaha misalnya NU menjual produk tertentu seperti: air mineral, sarung, kopyah, atau yang sudah dirintis oleh MWCNU Kalidawir selama ini yakni mengelola BMT. Kemuduan untuk pengelolaan dana filantropi bisa dengan memaksimalkan pengambilan ZIS dari masyarakat. Seperti gerakan Koin NU yang juga sudah dilaksanakan oleh MWCNU kalidawir.

"Perlu diperhatikan, Koin NU bukan satu-satunya dana filantropi. Masih ada potensi lain yang sampai sekarang belum begitu disentuh, yakni zakat mal." Kata Gus Afif. "Dan warga Nahdhiyin itu banyak, jika zakat mal juga bisa dimaksimalkan, yakin, NU tidak akan bingung soal dana bantuan kepada para penerima zakat". Lanjut Gus Afif.

Banyak hal sebenarnya yang disampaikan oleh Gus Afif. Termasuk yang menarik adalah tentang ide Almaghfurlah KH. M. Sahal Mahfudz tentang dibolehkannya pentasyarufan zakat dalam bentuk produktif. Maksudnya zakat diwujudkan benda yang bisa dijadikan sarana seorang yang menerima zakat untuk bekerja. Misalnya dalam bentuk becak, cangkul, kambing, atau yang lain yang bisa menjadikannya memiliki usaha sehingga bisa memunculkan potensi pengembangan ekonomi.

Gus Afif selaku Ketua NU Care Lazisnu PWNU Jawa Timur sangat berharap dari potensi keuangan yang bisa digunakan untuk pemberdayaan masyarakat tersebut bisa dikelola baik oleh Lazisnu. "Jika NU bisa mengelola salah satu saja dari dua bidang yang saya sebutkan tadi (unit usaha dan dana filantropi) semaksimal mungkin, maka NU akan benar-benar menjadi organisasi yang mandiri," Gus Afif memotifasi. "Dan jika NU sudah punya dana atau modal, maka Melalui usaha Lazisnu, NU harus hadir di mana-mana dan memberikan manfaat." Begitu Gus Afif melanjutkan.

Memang sudah saatnya NU sebagai organisasi yang besar bergerak aktif di bidang pengelolaan dana umat. Jika NU tidak bergerak di sana, maka akan ada pihak lain yang memanfaatkannya. Lalu jika sudah begitu, siapa yang disalahkan?

Selasa, 25 Juni 2019

PEMBUATAN NAMEBOARD NU RANTING SE-KALIDAWIR

PEMBUATAN NAMEBOARD NU RANTING SE-KALIDAWIR

Papan Nama NU (name board) adalah media untuk menunjukkan identitas/Existensi Organisasi. Dengan semakin besar Nahdlatul Ulama diwilayah Kalidawir perlu adanya show of force yang indicatornya adalah semua ranting menunjukkan existensinya. Program ini akan dilanjutkan dengan memberi papan nama untuk masjid mushola yang sudah berbadan hukum PERKUMPULAN NAHDLATUL ULAMA. Yang sekarang sudah 60 lebih MASJID /MUSHOLA di wilayah Kalidawir sudah Berbadan Hukum PERKUMPULAN NAHDLATUL ULAMA dan trus memproses banyak lagi masjid /mushola diwilayah Kalidawir

Minggu, 23 Juni 2019

HASIL KEPUTUSAN  KONFERENSI CABANG NAHDLATUL ULAMA KE XI  KABUPATEN TULUNGAGUNG

HASIL KEPUTUSAN KONFERENSI CABANG NAHDLATUL ULAMA KE XI KABUPATEN TULUNGAGUNG


Ditulis oleh:A. Ariful Mustaqim, M.PdI

HASIL KEPUTUSAN
KONFERENSI CABANG NAHDLATUL ULAMA KE XI
KABUPATEN TULUNGAGUNG
"Menyongsong 1 abad kejayaan NU, memperkuat Aswaja An Nahdliyah,  demi tegaknya NKRI"


Usai sudah perhelatan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama XI berakhir pada hari ini, Minggu 23 Juni 2019. Forum tertinggi NU ditingkat Kabupaten ini adalah untuk memilih nahkoda PCNU 5 (lima) tahun mendatang tepatnya yaitu memilih Rois Syuriah dalam forum ahwa (ahlul halli wal 'aqdi) serta memilih ketua tanfidziyah sebagai pemegang kendali organisasi. Forum ini juga untuk mengesahkan langkah organisasi lima tahun ke depan yang di bahas dalam sidang-sidang komisi dan disepakati dalam sidang pleno.

Forum Konfercab ini menghasilkan keputusan Rais Syuriah terpilih dalam sidang  anggota AHWA (Ahlul Halli wal 'Aqdi) yang dilaksanakan di Masjid An Nahdliyah kompleks PCNU Tulungagung yaitu KH. Muhson Hamdani, M.Pd.I. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantrean Hidayatul Mubtadi'in Ngunut Tulungagung.

Sedangkan untuk tahap penjaringan bakal calon ketua tanfidziyah yang dipilih melalui forum pemilihan peserta aktif dari unsur ketua MWCNU se Kabupaten Tulungagung serta ketua ranting se Kabupaten Tulungagung sebanyak 301 suara memunculkan beberapa nama yaitu:
KH. Abdul Hakim Mustofa
KH. Khoirul Huda, M.Ag
K. Bagus Ahmadi, M.Pd.I
KH. Mas'ud
KH. Ahmad Khozin, M.Pd
KH. Fathur Rouf Syafi'i, M.Pd.I

Dalam sidang tata tertib sebelumnya disepakati bahwa bakal calon ketua tanfidziyah bisa melanjutkan proses berikutnya bila memperoleh suara sekurang-kurangnya 75 suara. Sehingga bakal calon yang bisa lolos dan memenuhi syarat dalam pencalonan ketua tanfidziyah berikutnya hanya KH. Abdul Hakim Mustofa dengan memperoleh 76 suara.

Sesuai dengan prosedur pemilihan ketua terpilih harus mendapatkan persetujuan Rais Syuriah KH. Muhson Hamdani. Dalam sambutannya, beliau merestui KH. Abdul Hakim Mustofa sebagai ketua tanfdziyah terpilih periode 2019-2024. Selanjutnya amanah konferensi memberikan mandat ketua terpilih bersama tim mede formatur membentuk kepengurusan PCNU Kabupaten Tulungagung periode 2019-2024.

Semoga Calon terpilih dalam Konfercab NU ini bisa menjalankan amanah konferensi serta menjalankan program-program kerja nyata untuk lima tahun mendatang. Bukti nyata implementasi program-program kerja ini adalah dalam rangka untuk kebesaran NU di Kabupaten Tulungagung mendatang.

Jumat, 21 Juni 2019

KONFERENSI CABANG XI NAHDLATUL ULAMA CABANG TULUNGAGUNG

KONFERENSI CABANG XI NAHDLATUL ULAMA CABANG TULUNGAGUNG


Ditulis oleh: A.Ariful mustqim, M.PdI

KONFERENSI CABANG NAHDLATUL ULAMA XI TULUNGAGUNG

Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Tulungagung menyelenggarakan hajat lima tahunan yakni Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama ke XI dengan mengambil tema "Menyongsong 1 abad kejayaan NU, memperkuat Aswaja Annahdliyah demi tegaknya NKRI". Kegiatan Konferensi ini dilaksanakan pada hari jum'at-ahad 21-23 Juni 2019 bertempat di lokasi PCNU Kabupaten Tulungagung. 

Konfercab NU ini diikuti oleh seluruh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se Kabupaten Tulungagung dan seluruh ranting NU se Kabupaten Tulungagung.  Tujuan Konfercab NU ini adalah dalam rangka untuk memilih nahkoda PCNU Tulungagung lima tahun ke depan, yakni rois syuriah dan dan ketua Tanfidziyah.

Konferensi Cabang NU Kabupaten Tulungagung ini di awali dengan acara pembukaan yang dilaksanakan pada hari jum'at 21 Juni 2019. Hadir dalam acara pembukaan ini PLT Bupati Tulungagung, PWNU provinsi Jawa Timur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak. M.Sc. Sekaligus membuka acara Konfercab NU XI ini 

MWCNU Kalidawir beserta 17 Ranting se kecamatan Kalidawir juga ikut turut serta dalam mengsukseskan kegiatan ini. Sebagai peserta aktif dalam arena konferensi dari Kalidawir hanya punya tujuan untuk memilih pimpinan PCNU kabupaten Tulungagung 5 tahun ke depan yang lebih baik. Secara substansi, bahwa pimpinan PCNU ke depan perlu dipilih pimpinan yang bisa membawa NU khususnya di Kabupaten Tulungagung yang benar-benar memiliki kompetensi dan juga komitmen idiologi aswaja annhadliyah. Hal ini karena kian derasnya arus wahabi dan dan deradikalisasi yang perlu di hadapi dengan konsep Islam Nusantara untuk menebar kedamaian di muka bumi.

Harapan kita semua semoga perjalanan Konferensi ini berjalan lancar dan kondusif dan terpilih sosok tokoh yang amanah dalam mengemban mandat tertinggi organisasi besar ini. Aamiin